SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI, JANGAN LUPA TINGGALKAN PESAN DI SHOUTBOX AGAR SAYA BISA MENGUNJUNGI BALIK Tak jawab, sebisanya ~ curhatku

Tuesday, March 10, 2009

Tak jawab, sebisanya


Saya benar-benar takjub pada muridku yang satu ini. Azies namanya. Rasa ingin tahunya sangat besar. Sebuah pertanyaan yang dianggap tidak perlu ditanyanyakan (menurut teman-temannya0, olehnya dijadikan objek pertanyaan yang menarik.

Hal ini salah satunya terjadi ketika pelajaran sains, ketika itu karena saya sedang flu berat, anak-anak saya arahkan untuk membaca buku-buku sains diperpustaan.sambil menyelam, minum air.Sambil bisa beristirahat sejenak, minat baca anak pun bisa ditumbuhkan.

Anak-anak mulai sibuk mencari buku-buku yang dianggapnya menarik. Sejurus berikutnya ramai pertanyaan, ini apa Mister …..(di sekolah kami,guru laki-laki dipanggil Mister) …itu apa Mister……walau demikian yang ramai ditanyakan adalah arti-arti kata yang tidah dipahaminya. Mumi itu apa? Pyramid itu apa? Setelah malayani pertanyaan anak-anak, akupun mulai tenggelam dengan buku yang aku baca, “keajaiban air”.

Sedang asyik-asyiknya membaca, Azies mendekat sambil setengah berbisik (diawal tadi saya instruksikan agar kalau bicara di perpus, pelan-pelan). “Mister….kenapa sih api bisa menyala? ‘Tanya Azies. Aku masih diam sambil acting memikirkan jawaban. “kenapa Mister……?”
“Oh iya-iya…bentar ya…..”jawabku. sebenarnya saya sedikit ngerti penjelasan ilmiahnya, tapi cara memahamkan penjelasan serumit itu pada anak kelas 1 SD, gimana caranya……..Aku jawab saja” karena kayunya kering, kalau basah, gak bis nyala, ya tho…?” Untuuu…ng aja dia langsung berekspresi, “ooohhh….”, aku anggap itu jawaban yang melegakan.

Untuuung….aja dia berekspresi “oh….”, karena sebenarnya saya bisa pusing jika aku terus dikejar pertanyaan selanjutnya, seperti yang sudah-sudah. Sebenarnya aku mau menjawab,” gak usah banyak Tanya, ini pepus!” atau aku cukupmenaruh jariku di depan bibir dan bersuara “SSSTTTTTTTTTT!!!!!!!! “. Tapi kata par ahli ahli yang pinter-pinter itu, aku bisa dikatakan “mematahkan tunas kepandaian anak. Walaupun kadang aku cukup setress karena ahal ini, tapi mudah-mudhn itu perilaku mulia he he he he he he.....

1 comments:

  1. iya bener banget, jangan sampai mematahkan jiwa pengin tahu anak

    ReplyDelete